BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis yang
ingin diwujudkan, menuntut adanya keterkaitan erat antara sektor pertanian
dengan sektor-sektor bukan pertanian dalam sebuah sistem agribisnis (Sofyan,
2004). Artinya, jika ingin mengembangkan atau memajukan subsistem produksi,
harus disertai pula dengan pengembangan atau dukungan subsistem lainnya,
seperti subsistem pemasaran, subsistem pengolahan (agroindustri hulu dan hilir)
dan subsistem lembaga penunjang seperti lembaga keuangan, prasarana pasar
berupa tempat atau gedung (place), lembaga penelitian, peraturan
pemerintah yang kondusif, dan lain-lain.
Agroindustri menurut modul perkuliahan Rancangan Usaha
Agribisnis dalam Soeharjo (1989), adalah salah satu cabang industri yang erat
dengan pertanian. Agroindustri sebagai suatu sistem dapat dipandang sebagai
kegiatan yang memerlukan input dan merubahnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Input dalam kegiatan industri terdiri dari bahan mentah hasil pertanian maupun
bahan tambahan, tenaga kerja, modal, dan faktor pendukung lainnya. Jadi pada
intinya, agroindustri merupakan suatu usaha untuk memberi nilai tambah pada
produk hasil pertanian.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan hasil survei
perusahaan agribisnis ini adalah mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan
memahami:
1. Kebijakan
perusahaan rumput laut yang ada di PT. Bantimurung Indah bagi karyawan
2. Kebijakan
perusahaan rumput laut yang ada di PT.Bantimurung Indah di bidang produk
1.3 Manfaat
1.
Untuk mengetahui kebijakan
perusahaan PT.Bantimurung Indah untuk karyawan
2.
Untuk mengethui kebijakan
perusahaan di bidang produk.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Profil dan Ruang Lingkup Agribisnis
Agribisnis sebagai suatu sistem
adalah agribisnis merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Disini dapat diartikan bahwa
agribisnis terdiri dari dari berbagai subsistem yang tergabung dalam rangkaian
interaksi dan interpedensi secara reguler, serta terorganisir sebagai suatu
totalitas.
(Anonymousa,2011)
Agribisnis
berasal dari kata agri dan bisnis. Agri berasal darai bahasa
Inggris, agricultural (pertanian).
Soekartawi (1993)
2.1.1 Peranan agribisnis
1.
Agribisnis menyumbangkan angka yang cukup besar
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
2.
Agribisnis
menampung tenaga kerja yang besar.
3.
Agribisnis terutama sektor pertanian primer
menyediakan pangan bagi seluruh manusia.
4.
Sektor pertanian primer mampu mendukung pengembangan
indrustri hulu dan hilir.
5.
Sektor petanian menyumbang devisa dari ekspor
hasil-hasil pertanian.
6.
Sektor pertanian terutama tanaman menghasilkan manfaat
positif terhadap lingkungan hidup.
2.1.2 Cakupan dan Ruang
Lingkup Agribisnis
a. Subsistem agribisnis hulu disebut juga subsistem
faktor input (input factor subsystem). Dalam pengertian umum
subsistem ini dikenal dengan subsistem pengadaan sarana produksi pertanian.
Kegiatan subsistem ini berhubungan dengan pengadaan sarana produksi pertanian,
yaitu memproduksi dan mendistribusikan bahan, alat, dan mesin yang dibutuhkan
usahatani atau budidaya pertanian (on-farm agribusiness).
b. Subsistem
usahatani atau budidaya pertanian disebut juga subsistem produksi pertanian (production
subsystem). Kegiatan subsistem ini adalah melakukan usahatani atau budidaya
pertanian dalam arti luas. Istilah pertanian selama ini lebih banyak mengacu
pada subsistem produksi. Kegiatan subsistem ini menghasilkan berbagai macam
komoditas primer atau bahan mentah sebagaimana telah dikemukan dalam pengertian
agribisnis.
c. Subsistem
agribisnis hilir terdiri atas dua macam kegiatan, yaitu pengolahan komoditas
primer dan pemasaran komoditas primer atau produk olahan. Kegiatan pengolahan
komoditas primer adalah memproduksi produk olahan baik produk setengah jadi
maupun barang jadi yang siap dikonsumsi konsumen dengan menggunakan bahan baku
komoditas primer. Kegiatan ini sering juga disebut agroindustri. Contoh
kegiatan pengolahan komoditas primer yang menghasilkan produk adalah pabrik
tepung terigu, maezena, tapioka, dan sebagainya. Sedangkan contoh kegiatan
komoditas primer yang menghasilkan barang jadi adalah pabrik makanan dan
minuman sari buah atau sirup. Kegiatan pemasaran berlangsung mulai dari
pengumpulan komoditas primer sampai pengeceran kepada konsumen.
d. Subsistem jasa
layanan pendukung atau kelembagaan penunjang agribisnis adalah semua jenis
kegiatan yang berfungsi mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan
ketiga subsistem agribisnis yang lain. Lembaga-lembaga yang terlibat dalam
kegiatan ini adalah penyuluhan, konsultan, keuangan, dan penelitian. Lembaga
penyuluhan dan konsultan memberikan layanan informasi dan pembinaan teknik
produksi, budidaya, dan manajemen. Lembaga keuangan seperti perbankan, modal
ventura, dan asuransi memberikan layanan keuangan berupa pinjaman dan
penanggungan risiko usaha (khusus asuransi). Lembaga penelitian baik yang
dilakukan oleh balai-balai penelitian atau perguruan tinggi memberikan layanan
informasi teknologi produksi, budidaya, atau teknik manajemen mutakhir hasil
penelitian dan pengembangan.
2.2 Organisasi Agribisnis
Agribisnis dapat diartikan secara
sempit dan secara luas. Dalam arti sempit, agribisnis hanya merujuk pada
produsen dan pembuat/penyalur input untuk produksi pertanian. Dalam artian
luas, agribisnis mencakup keseluruhan perusahaan yang terkait dengan kegiatan
perbekalan pertanian, usaha tani, pemrosesan hasil usahatani dan pemasarannya.
Agribisnis
sebagai suatu sistem terdiri dari subsistem pengadaan dan penyaluran sarana
produksi, subsistem usaha tani, subsistem agroindustri serta subsistem
distribusi dan pemasaran hasil pertanian.Bentuk organisasi
agribisnis tidak ditentukan oleh ukuran atau jenis agribisnis.Ada empat bentuk
dasar usaha dalam agribisnis yaitu perusahaan perorangan, persekutuan,
perseroan, dan koperasi.Pemilihan bentuk organisasi ini dapat didasarkan pada
keunggulan dan kelemahan masing-masing bentuk organisasi atau perkembangan dari
agribisnis.
2.2.1
Struktur dan Karakteristik Berbagai Bentuk Organisasi Agribisnis
Organisasi agribisnis adalah sebuah
organisasi yang bergerak di bidang perekonomian dalam sektor pertanian. Pada
umumnya berbentuk sebagai badan usaha. Badan Usaha adalah kesatuan yuridis
(hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga kerja untuk mencari
keuntungan. Perusahaan adalah unit ekonomi yang mengkombinasikan sumber daya
manusia, alam, modal, dan pengusaha (wirausaha) untuk menghasilkan sejumlah
barang dan jasa tertentu.
Jenis-Badan-Usahaantara lain:
a. Agraris
adalah kegiatan mengolah sumber daya alam untuk menghasilkan suatu barang
tertentu. Contoh : perkebunan teh, kelapa sawit, dan perkebunan karet.
b. Ekstraktif
adalah kegiatan mengambil apa yang telah dihasilkan oleh sumber daya alam.
Contoh : hasil hutan dan hasil laut.
c. Perdagangan
adalah kegiatan membeli dan menjual kembali suatu barang tanpa mengubah
bentuknya. Contoh : perdagangan beras dilakukan oleh seseorang dengan membeli
beras di daerah penghasil padi
d. .Industri
adalah kegiatan mengolah bahan-bahan baku dan bahan penolong menjadi barang
setengah jadi atau barang siap pakai. Contoh : sepatu, pakaian, dsb.
e. Jasa adalah
kegiatan yang memberikan pelayanan dan kemudahan dalam rangka memenuhi
kebutuhan. Contoh : jasa pengangkutan barang, jasa perbankan, dll.
Jenis-Jenis Badan Usaha Menurut Kepemilikan Modal :
a.
Badan Usaha Milik Swasta
Badan Usaha Milik Swasta adalah seluruh modal dimiliki oleh pihak swasta.
Badan usaha swasta dapat dibedakan juga menjadi perusahaan perseorangan, persekutuan
firma, perusahaan komanditer (CV), dan perseroan terbatas.
b.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Kepemilikan modal yang bersumber dari kekayaan Negara yang dipisahkan, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
c.
Badan Usaha Koperasi
Kepemilikan modal berada pada anggota-anggotanya, yang
bersumber dari simpanan wajib dan simpanan pokok.
2.2.2 Bentuk-bentuk Organisasi
Agribisnis :
3.
Perusahaan Perseorangan atau Individu
Perusahaan Perseorangan adalah suatu bentuk badan
usaha di mana pemilik badan usaha itu adalah perseorangan yang melakukan
pekerjaan untuk mendapatkan laba.
Kelebihan Perusahaan Perseorangan :
a. Organisasi yang mudah
b. Kebebasan bergerak
c. Tidak ada yang mempersoalkan manajemen perusahaan
perseorangan, sebab dia sendiri yang memegang kekuasaan di dalam perusahaan.
d. Penerimaan seluruh keuntungan
e. Pajak yang rendah.
f. Ketidakmungkinan bocornya rahasia
g. Ongkos organisasi yang murah
h. Undang-undang dan peraturan yang membatasi gerak
perusahaan perseorangan relatif sedikit jika dibandingkan dengan peraturan pada
bentuk-bentuk badan usaha lain.
i. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki motivasi kuat
untuk mendapatkan laba.
Kekurangan Perusahaan Perseorangan :
a. Tanggung jawab perusahaan yang tidak terbatas
b. Besar perusahaan terbatas
c. Kontinuitas yang tidak terjamin
d. Kesulitan dalam soal pimpinan
4. Persekutuan Firma
Persekutuan Firma adalah usaha untuk
menjalankan sebuah perusahaan dengan memakai nama bersama. Atau Persekutuan
Firma adalah Perjanjian antara dua orang atau lebih di mana masing-masing pihak
secara bersama-sama menyetor modal untuk menjalankan usaha bersama dengan
tanggung jawab bersama.
Persekutuan Firma dapat berakhir oleh karena beberapa hal yaitu :
a. Seorang sekutu meninggal atau jatuh pailit (guung
tikar).
b. Dibubarkan hakim karena alasan-alasan sah.
c. Jangka waktu yang ditetapkan persekutuan firma telah
habis.
d. Seorang sekutu menarik diri.
Kelebihan Persekutuan Firma :
a. Kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi
b. Pada persekutuan firma ada beberapa pemilik, jadi
setiap keputusan dapat diambil berdasarkan pertimbangan berbagai pihak.
c. Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan.
Kekurangan Persekutuan Firma :
a. Tanggung jawab yang tidak terbatas daripada setiap
sekutu
b. Pimpinan dipegang oleh lebih dari dari satu orang
c. Penanaman modal beku
5. Persekutuan
Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer adalah suatu
persekutuan di mana satu atau beberapa orang sekutu mempercayakan uang atau
barang kepada satu atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan, yang
bertindak sebagai pemimpin.
Kelebihan Persekutuan Komanditer :
a. Mudah proses
pendiriannya
b. Kebutuhan akan
modal dapat lebih dipenuhi
c. Persekutuan
komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit
d. Dari segi
kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik
e. Sebagai tempat
untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung lebih baik, karena
bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun mencairkan
kembali modalnya.
Kekurangan Persekutuan Komanditer :
a. Kelangsungan
hidup tidak menentu, karena banyak tergantung dari sekutu komplementer yang
bertindak sebagai pemimpin persekutuan.
b. Tanggung jawab
para sekutu komanditer yang terbatas mengendorkan semangat mereka untuk
memajukan perusahaan jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu pada persekutuan
firma.
6. Perseroan
Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu
persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan modal usaha terdiri atas
beberapa saham (sero).
Ciri-ciri Persero adalah:
a. Tujuan utamanya
mencari laba (Komersial)
b. Modal sebagian
atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa
saham-saham
c. Dipimpin oleh
direksi
d. Pegawainya berstatus
sebagai pegawai swasta
e. Badan usahanya
ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
f. Tidak
memperoleh fasilitas negara
Beberapa Jenis Perseroan Terbatas :
a. Perseroan Terbatas Terbuka. Kebutuhan
modal diperoleh dengan menjual saham di bursa.
b. Perseroan Terbatas Tertutup. Saham-saham
pada perseroan tertutup dimiliki oleh orang-orang tertentu dan seringkali
orang-orang itu memiliki hubungan kekeluargaan dan sahamnya berbentuk “atas
nama”.
c. Perseroan Terbatas Milik Negara (Persero). Sebagian
atau seluruh saham pada perseroan terbatas ini dimiliki Negara atau disebut
Persero.
d. Perseroan Terbatas Kosong. Perseroan
Terbatas Kosong adalah sudah bangkrut dan tidak ada aktifitas, tetapi masih sah
sebagai PT.
Kelebihan Perseroan Terbatas adalah sebagai berikut:
a. Tanggung jawab
yang terbatas dari para pemegang saham.
b. Pemisahan
pemilik dari pengurus.
c. Mudah
mendapatkan modal.
d. Terdapat efisiensi
dalam soal kepemimpinan.
Kekurangan Perseroan Terbatas :
a. Pemungutan
pajak terhadap perseroan terbatas relatif besar.
b. Mendirikan
perseroan terbatas lebih mahal.
c. Tidak
terjaminnya rahasia.
d. Kurangnya perhatian
para pemegang saham terhadap perusahaan.
7. Koperasi
Istilah koperasi berasal dari dua suku kata yaitu co dan operation. Co berarti
bersama dan operation berarti pekerjaan, sehingga kalau digabung menjadi
cooperation, atau dengan kata lain, koperasi berarti pekerjaan bersama atau
bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, koperasi merupakan
jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1
merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya.
Misi Koperasi :
a. Memacu
pengembangan usaha
b. Kemandirian
c. Profesionalisme
Kelebihan Koperasi adalah sebagai berikut:
a. Prinsip
pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota, misalnya koperasi
pertanian mendirikan pabrik penggilingan padi.
b. Anggota
koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
c. Dasar sukarela,
orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan dasar
sukarela.
d. Mengutamakan
kepentingan anggota.
Kekurangan Koperasi adalah sebagai berikut :
a. Keterbatasan di
bidang permodalan.
b. Daya saing
lemah.
c. Rendahnya
kesadaran berkoperasi pada anggota.
d. Kemampuan tenaga
professional dalam pengelolaan koperasi.
8. Perusahaan
Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
sedikit sulit karena perusahaan negara di Indonesia diatur oleh
peraturan-peraturan yang berbeda sejak zaman penjajahan hingga dewasa ini.
Menurut pasal 9 UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara hanya
membagi BUMN menjadi dua bentuk, Persero dan Perum.
Maksud dantujuan dari pendirian BUMN menurut UU No. 19
Tahun 2003 adalah :
a. Memberikan
sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan
Negara pada khususnya.
b. Mengejar
keuntungan.
c.
Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang/jasa yang bermutu
tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
d. Menjadi perintis
kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan
koperasi.
e. Turut aktif
memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat.
BUMN seluruh atau sebagian modal
pada BUMN itu dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan. Kekayaan Negara yang dipisahkan
adalah kekayaan Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) untuk dijadikan modal Negara pada Persero atau Perum serta Perseroan
Terbatas lainnya.
Pengurusan
BUMN dilakukan oleh Direksi. Direksi itu bertanggung jawab penuh atas
pengurusan BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN serta mewakili BUMN, baik di
dalam maupun di luar pengadilan. Anggota direksi harus mematuhi anggaran dasar
BUMN dan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip
profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran.
Macam-macam
BUMN antara lain:
a.
Persero adalah BUMN berbentuk Perseroan Terbatas. Seluruh atau paling sedikit
51 % kepemilikan saham adalah milik Negara. Maksud dan tujuan pendirian Persero
adalah untuk menyediakan barang atau jasa bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat, dan juga untuk mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
Organ atau perangkat dalam Persero adalah RUPS, Direksi, dan Komisaris.
b.
Perum seluruh modal dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham. Perum
didirikan dengan maksud dan tujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan
barang atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Organ Perum adalah Menteri,
Direksi, dan Dewan Pengawas.
Kelebihan-kelebihan BUMNantara lain:
a.
Seluruh keuntungan BUMN menjadi keuntungan Negara.
b.
Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.
c.
Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.
Kekurangan-keurangan
BUMN antara lain :
a.
Pengelolaan BUMN sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara.
b.
Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMN.
c.
Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.
9. Perusahaan
Daerah
Perusahaan
Daerah atau sering disebut Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) didirikan
berdasarkan Peraturan Daerah di mana modalnya baik seluruh atau sebagian
merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali ditentukan lain dengan atau
berdasarkan undang-undang. Perusahaan Daerah dipimpin oleh suatu Direksi.
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah, setelah
mendengar pertimbangan DPRD untuk waktu maksimal empat tahun.
2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Agribisnis
Menurut Dr.
SP. Siagian dalam buku “Filsafat Administrasi” management dapat
didefinisikan sebagai “kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil
dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain”. Dengan demikian dapat pula
dikatakan bahwa management merupakan inti daripada administrasi karena memang
manajemen merupakan alat pelaksana utama daripada adminsitrasi”
Sedangkan
menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman dalam buku “Kerangka Pokok-Pokok
Managemen dapat diartikan sebagai berikut :
a. Kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas.
b. Proses, yakni kegiatan dalam
rentetan urutan- urutan.
c. Insitut/orang – orang yang melakukan kegiatan atau
proses kegiatan
Definisi Manajemen adalah “proses
dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan
tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan “
menurutordway tead yang disadur oleh drs. he. rosyidi dalam buku “organisasi
dan managemen“.
Fungsi-fungsi manajemen menurut para
ahli :
1. Menurut George R.Terry
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Penggerakan (Actuating)
d. Pengawasan (Controlling)
2. Menurut Luther
a. Perencanaan (Planning)
b. Mengorganisir (Organizing)
c. Melengkapkan tenaga kerja (Staffing)
d. Mengarahkan (Directing)
e. Menyelaras/mengkoordinir (Coordinating)
f. Melaporkan (Reporting)
g. Menyusun anggaran (Budgeting)
3.
Menurut Henry Fayol
a. Perencanaan (Planning)
b. Mengorganisir (Organizing)
c. Memerintah (Commanding)
d. Mengkoordinir (Coordinating)
Manajemen sumber daya manusia suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur
hubungan dan peranan sumber daya (tenaga
kerja) yang dimiliki oleh individu secara
efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi
maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan
mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM
menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
Unsur Manajemen sumber daya manusia
adalah manusia.Manajemen
sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen
sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang
memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia antara lain :
1. Melakukan
persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan
perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai
pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain
sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu
diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah
kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan
lain-lain.Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga
kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen
tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk
mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga
kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam
tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi
pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga
kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu
proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon
yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran
adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar.
Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan
dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya
adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis,
wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan
dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada
organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggungjawabnya.Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada
dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan
kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan
menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang
tinggi.
3. Memberikan kompensasi
dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
Kompensasi adalah imbalan atas
kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan.
Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar
tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai
dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian
hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan.
Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut
dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang
diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada
situs organisasi
2.4 Manajemen Produksi dalam Agribisnis
Produksi
merupakan suatu proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang
tersebut bertambah. Input atau faktor produksi dapat berupa barang atau jasa
yang digunakan dalam proses produksi dan output atau hasil produksi adalah
barang dan jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi.
Produksi
dapat pula didefinisikan sebagai penciptaan guna.Guna berarti kemampuan barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Proses perubahan bentuk faktor-faktor
produksi dinamakan proses produksi.
Produksi
tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat, tetapi
termasuk didalamnya produksi jasa. Produksi atau proses produksi dapat ditinjau
dari dua pengertian yaitu pengertian secara teknis dan pengertian secara
ekonomis. Pengertian produksi secara teknis adalah suatu proses pendayagunaan
sumber-sumber yang telah tersedia dimana diharapkan terwujudnya hasil yang
lebih dari segala pengorbanan yang telah diberikan (pengertian sempit). Pengertian
produksi dari segi ekonomis adalah suatu proses pendayagunaan segala sumber
yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang terjamin kualitas dan kuantitasnya,
terkelola dengan baik, sehingga merupakan komoditi yang dapat diperdagangkan
(pengertian luas).
Ada dua
pendekatan yang sering digunakan untuk menerangkan teori produksi.Dua
pendekatan itu adalah pendekatan tradisional (traditional approach) dan
pendekatan modern (isoquan dan isocost approach).Selain itu
produksi sering membedakan periode produksi jangka pendek dan jangka panjang.
Periode jangka pendek terjadi bila terdapat input tetap dalam proses produksi,
sedang periode produksi jangka panjang bila semua input adalah variabel.
2.5 Manajemen Pemasaran dalam Agribisnis
2.5.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Kottler (2000), Manajemen
pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang
terdiri dari kegiatan mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta
mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar
tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Di dalam fungsi
manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisi yang dilakukan
untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh
seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang
harus dihadapi.
Menurut Sofyan Assauri (2004)
Manajemen Pemasaran merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan
perancangan dan peluncuran produk, pengkomunikasian, promosi dan
pendistribusian produk tersebut, rnenetapkan harga dan mentransaksikannya,
dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencaapi
tujuan organisasi perusahaan jangka panjang.
Manajemen
Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk
mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang
diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan
harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya
berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap
perusahaan.
2.5.2 Fungsi
Manajemen Pemasaran
1.
Perencanaan pemasaran
Penentuan segala sesuatu sebelum
dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran meliputi: tujuan, strategi,
kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan.
2. Implementasi pemasaran
Proses yang mengubah strategi dan
rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran.
Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara
efektif melalsanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program
tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur
organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam
mengimplementasikan strategi pemasaran. Implementasi yang sukses tergantung
dari beberapa kegiatan kunci yaitu:
a.
Pengorganisasian kegiatan pemasaran
Proses menciptakan hubungan antara
fungĂs personalia dan faktor fisik (sarana), agar kegiatan pemasaran yang harus
dilaksanakan bisa mancapai tujuan yang benar, meliputi : pembagian kerja,
wewenang, tanggung jawab dan pelaporan kerja.
Bentuk umum dalam departemen
pemasaran yang modern, antara lain : organisasi fungsional dimana berbagai
aktivitas pemasaran yang berbeda dikepalai oleh spesialis fungsional :
manajemen penjualan, periklanan, riset pemasaran, pelayanan terhadap pelanggan,
manajemen produk baru. Organisasi geografik, dimana karyawan bagian penjualan
dan pemasaran diberi tugas di negara, wilayah atau distrik tertentu.
b.
Pengarahan kegiatan pemasaran
Usaha yang berhubungan dengan segala
sesuatu kegiatan pemasaran agar semuanya itu dapat dilakukan dengan baik,
meliputi :
a.)
Pemberian perintah secara baik, harus ada follow up-nya, secara senderhana,
perlu penjelasan sehingga ada pengertian dan sifatnya harus konsultatif
b.)
Motivasi
c.)
Kepemimpinan
Dengan pengarahan segala kegiatan yang
menyimpang akan terdeteksi dan pimpinan dapat memberikan motivasi untuk
menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan serta agar terjadi harmonisasi
antar anggota organisasi / firm.
c. Pengkoordinasian kegiatan
pemasaran
Yaitu Usaha meng-sinkronkan dan menyatukan segala
kegiatan pemasaran dalam organisasi agar tercapai tujuan yang efektif dan
efesien.
a) Cara- cara
menjalankan koordinasi yang efektif, dengan berbagai cara, yaitu : Diadakan
prosedur yang terang dan jelas dan ditentukan tanggal penyelesaian (deadline).
b) Koordinasi
dilakukan secara formal melalui pimpinan staff pembantu, penitia maupun pejabat
penghubung tetap dilakukan kontak tidak formal.
3.
Pengendalian / Evaluasi kegiatan pemasaran
Yaitu Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu
bertindak sesuai dengan rencana, meliputi :Penentuan Standard, Supervisi
kegiatan atau pemeriksaan, Perbandingan hasil dengan Standard, Kegiatan
mengkoreksi Standard, Menetapkan Mengukur Mengevaluasi Mengambil sasaran
kinerja kinerja tindakan perbaikan.
Kegiatan pengendalian atau evaluasi
diatas dapat dikelompokkan dua macam:
1.
Pengendalian operacional termasuk memeriksa kinerja yang sedang berlangsung
terhadap rencana tahunan dan mengambil tindakan perbaikan kalau perlu.Tujuannya
adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, laba, dan sasaran lain
yang ditetapkan dalam rencana tahunannya. Kegiatan ini juga mencakup penentuan
produk, wilayah, pasar dan saluran yang berbeda yang dapat mendatangkan laba.
2.
Pengendalian strategik meliputi pengamatan apakah strategi dasar perusahaan
sesuai dengan peluang yang terbuka. Strategi dan program pemasaran dapat
ketinggalan zaman dalam waktu singkat dan setiap perusahaan harus secara
periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara keseluruhan.
(Anonymousa, 2013)
2.5.3 Konsep Inti Pemasaran
Pemasaran mempunyai konsep yang tidak hanya sekedar menjual, berikian,
berpromosi, berproduksi namun lebih menghargai sebuah kepuasan seorang konsumen
dalam mengkonsumsi produk atau jasa.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Kebijakan yang ada di PT. Bantimurung Indah
Kebijakan kebijakan yang ada di
PT. Bantimurung Indah, tepatnya di kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, yaitu
terkhusus bagi karyawan perusahaan rumput laut PT. Bantimurung Indah memberikan
kebijakan yang sesuai dengan aturan yang ada di HRD seperti, perusahaan
memberikan jaminan kesehatan bagi karyawan jika karyawan mengalami kecelakaan
kerja serta memberikan upah. Di mana upah yang di berikan tergolong atas
karyawan tetap, upah yang diberikan berdasarkan golongan dan karyawan harian,
upah yang diberikan berdasarkan UMP (Upah Minimum Pekerja). UMP yang berlaku
sekarang ini berkisar 2 juta dan mengenai aturan yang ada di UMP juga membahas
mengenai jadwal kerja karyawan selama 25 hari per bulannya dengan lama kerja 8
jam perharinya.
Selain itu, perusahaan juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Awal Bros,
sebagai tempat perawatan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan kerja.
Mengenai biaya perawatan karyawan, mereka hanya memperlihatkan kwitansi pembayaran
kepada pihak perusahaan sehingga nantinya biaya pengobatan yang di keluarkan
oleh karyawan akan di ganti oleh pihak perusahaan.
Mengenai hasil produksi rumput laut PT. Bantimurung Indah khususnya produk
yang di hasilkan, masa berlaku atau masa kadaluarsanya selama 2 tahun. Tetapi
sampai saat ini, perusahaan belum pernah mendapatkan produk yang di hasilkan
kembali. Karena produk yang di hasilkan selalu habis terjual di pasaran.
Sehingga perusahaan berusaha agar produk tersebut bisa terjual habis. Jika
produk tertinggal maka perusahaan akan mengalami kerugian.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pada dasarnya
kebijakan-kebijakan yang ada di perusahaan rumput laut PT. Bantimurung Indah cukup baik.
Karena di perusahaan tersebut memberikan kebijakan kepada tenaga kerja ketika
mengalami kecelakaan kerja. Dan pihak perusaan memberikan fasilitas kesehatan
melalui Rumah sakit Awal Bros. Serta perusahaan juga memberikan kebijakan
mengenai modal karyawan sesuai dengan UMP (Upah minimum Pekerja).
4.2 Saran
Bagi pihak
perusahaan kiranya dapat menjalankan aturan UMP sebagaimana mestinya. Agar
karyawan benar-benar memperoleh apa yang menjadi hak mereka. Serta di harapkan
agar pihak perusahaan lebih memperhatikan kesehatan dari karyawannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymousa.Fungsi Manajemen
Pemasaran.(Online).www.elqorni.wordpress.com.Diakses tanggal 25 Mei 2013.
Anonymousb .2012.Konsep Inti Pemasaran.(Online).www.elearning.gunadarma.ac.id.
Diakses tanggal 25 Mei 2013.
Dharmmesta,
B.S. & Handoko, H.1982. Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: PBFE Universitas Gadjah Mada.
Ericksosn
S., P. Et. All. 1987. Agribisnis Management, McGraw-Hill, Boston.
Irsyad. 2011. STRUKTUR DAN KARAKTERISTIK BERBAGAI BENTUK ORGANISASI
AGRIBISINIS. (onlin). http://thetawonlanang.blogspot.com/2011/06/struktur-dan-karakteristik-berbagai.html.
Diakses pada 8 Mei 2012.
Jusuf, Jopie. 2006. Analisis Kredit untuk Account Officer. PT Gramedia
Pustaka Utama. Yogyakarta
Kotler, P.2000. Marketing Management: Analysis, Planning, and Control.
4th Ed. London.Prentice-Hall, Inc
Mulyadi.
1992. Akuntansi Biaya. STIE YPKN. Yogyakarta
PT. Bantimurung Indah. 2014. Kebijakan-kebijakan perusahaan. Maros Sulawesi
Selatan.
Saragih. 2010.
Agribisnis : Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian.P.T.
Penerbit IPB Press. Bogor.
Syamsuddin,
Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Rajawali Pers. Jakarta
LLAMPIRAN
Gambar 1. Kegiatan wawancara
Gambar 2. Pengambilan data
Gambar 3 dan 4. Proses
wawancara langsung dengan Narasumber
Gambar 6 dan 7. Pengambilan
gambar dengan responden